Kamis, 08 Juli 2010

Secangkir Kopi: Bertemunya Logika dan Perasaan

Tahun 1995 sekumpulan programer komputer dari Standford University menemukan satu varian bahasa program yang terlalu maju di jamannya. Bagaimana tidak, menghubungkan kecanggihan komputer dengan perangkat elektronik lain seperti TV, radio, atau handphone mustahil dilakukan bahkan dianggap gila di jaman itu. Lain dengan kini, mengakses siaran TV atau radio bisa dilakukan dari komputer. Bahkan mengolah dokumen, berkirim email, sambil mendengarkan lagu bisa dilakukan dalam handphone segenggam tangan. Sesuatu yang taken for granted di jaman sekarang ini, mustahil dilakukan di tahun 90-an.

Sementara menyusun bahasa program yang menghubungkan antar perangkat elektronik itu, para programer itu masih belum menemukan juga nama yang pas untuk bahasa program varian baru itu. Ya, nama untuk suatu bahasa program diperlukan untuk membedakan dengan bahasa program lain yang berkembang di saat itu. Debat di kalangan programer tidak menunjukkan titik kesepakatan untuk sebuah nama. Sampai satu pertanyaan muncul: "Apa perasaaan Anda dengan penemuan ini?". Seorang menjawab: "Saya merasa bergairah!". Seorang lagi menjawab: "Saya merasakan kelembutan sutra". Yang lain menjawab: "Saya merasakan sebuah sajak ". Yang lain lagi menjawab: "Saya merasakan java!". Nah! Itu dia Java! Semua sepakat menggunakan istilah Java. Java merupakan bahasa gaul di tempat itu untuk menyebut secangkir kopi. Hingga saat ini bahasa program itu dikenal dengan istilah Java dengan logo secangkir kopi.

Begitulah, bahasa program Java yang tersusun secara logis ketat dan ditemukan oleh programer-programer yang memiliki paradigma logika matematis, ternyata namanya muncul dari sebuah ungkapan perasaan atas secangkir kopi. Secangkir kopi panas yang menemani lembur bermalam-malam seorang programer.

1 komentar:

  1. Nyaris semena-menanya pemberian nama merupakan ciri khas dari para pencipta program komputer. Mereka sangat 'shakespearean' karena melepaskan feodalisme, nama keluarga, nama nenek moyang -- apa hubungannya dengan Java script? Yang penting fungsinya? Tapi nama Java itu juga mengingatkan kopi dari Jawa yang tersohor di zaman kolonial sudah berlalu. Apa mungkin kita bangkitkan?

    BalasHapus