Jumat, 21 Juni 2013

Kopi bukan sekedar si pembangun dari kantuk ..

Ini salah satu dampak dari sopir ngantuk. Minum kopi bisa
membantu mencegah kejadian fatal seperti kecelakaan
lalu-lintas. Ini sumber foto.
Menurut Organisasi Kopi Internasional sebanyak 116.428.000 karung kopi yang masing-masing beratnya mencapai 60 kilogram diekspor dari negeri-negeri penghasil kopi, seperti Indonesia, pada tahun 2004. Kopi menjadi komoditi kedua yang paling luas tersebar, terkonsumsi, setelah minyak bumi. Tetapi kebanyakan orang jarang sekali mengenal dan dapat mencicip serta meminum kopi yang enak, apalagi yang bermutu sampai ke tingkat “excellent”. 

Bahkan sekarang ini ketika mulai meluas apa yang disebut-sebut dengan “kopi spesialti” (specialty coffee) selama satu atau dua dekade terakhir (di Indonesia jelas lebih lambat lagi), pada umumnya masih rendah kualitas dari kopi yang diseduh orang di mana pun.

 Ada berbagai sebabnya: si penyaji-penjaja sendiri bekerja serampangan, kecondongan orang lebih mendahulukan gampang, kepraktisan, instan daripada mutu kopi, lalu tentunya juga para konsumennya yang kurang mendapatkan informasi yang perlu .. Dan masih ada sebab-sebab lain.

Menyeduh kopi memang tak semudah dibayangkan, bahkan jika kita menyadari bahwa kopi yang hendak kita nikmati itu sebaiknya sedikit saja kita perbaiki mutunya tetap akan meminta kita untuk sungguh-sungguh mengambil inisiatif dan bertindak. Kebanyakan orang pada umumnya meminum kopi yang berasa hambar, atau pahit, atau sekedar air panas yang berwarna kecoklatan karena ada sejumput bubuk kopi, dan kita yakini anggapan kita: itulah kopi .. Tapi itu bukanlah kopi yang sesungguhnya .. Apakah misteri yang ada di balik secangkir kopi (sesungguhnya)?? J

Secangkir kopi yang memang sungguh-sungguh enak akan membuat Anda merasa bahwa kopi itu memang memiliki nilainya (sendiri), meskipun Anda belum tentu merasa perlu memperjuangkannya. Jika menyiapkan dan menyajikan secangkir kopi enak itu bukanlah hal yang gampang begitu saja, tetapi sesungguhnya pula bukanlah hal yang “terlalu sangat” sulit ..

Kopi tak selayaknya berasa pahit, tidak juga harus berasa seperti arang sampai tercium bau sangit. Kopi bisa berasa, atau lebih baik bercitarasa, seperti coklat, meskipun kita sama sekali tidak menambahkan bubuk coklat di dalamnya. Kopi bisa berasa seperti jeruk, meskipun si penyeduh dan peminum berada jauh dari buah jeruk mana pun. Kalau Anda sudah terbiasa minum kopi di pagi hari sebelum Anda berangkat bekerja, kini saatnya Anda menyadari bahwa kopi bisa lebih baik daripada sekedar alat bantu membangunkan diri Anda dari kantuk.

:) zzzzzzzzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar