Rabu, 04 Agustus 2010

Setengah kg kopi untuk berapa hari? Digiling atau digoreng?

How About a Nice Cup of Shut the F*ck Up? Coffee MugSeorang teman bernama Rina memesan kopi Gunung tapi ia bertanya kepada kami begini: "Setengah kilogram kopi itu kira-kira untuk berapa hari? Mana yang lebih baik, digiling atau digoreng?" Rina akan pergi ke Amerika Serikat dan ingin membawa oleh-oleh kopi untuk seorang temannya pesuka kopi, dia asal Indonesia dan sedang tinggal di Amerika.
Barangkali banyak teman pembaca blog ini juga memiliki pertanyaan yang mirip. Saya berupaya menjawab pertanyaan ini. Barangkali bukanlah anjuran yang terbaik, tapi kiranya dapat dipertimbangkan. Atau barangkali ada pembaca lain yang ingin memberikan komentar atau nasihat..
Untuk Rina,
Saya akan menjawab pertanyaanmu ini satu per satu. Pertanyaanmu tentang ‘setengah kilo kopi dapat digunakan untuk berapa hari’ sebenarnya terkait dengan ‘sebaiknya berapa gram orang meng-‘aplikasi’-kan kopi tersangrai-tergiling (bubuk kopi, coffee ground) ketika ia mau minum kopi.’ Sudah ada sih penjelasan yang kadang-kadang tercantum dalam kemasan kopi yang dijual. Tapi belum tentu orang memikirkannya sungguh-sungguh.


French press -- beanbar.com.au













Nah, jawaban praktisnya: Dianjurkan sebaiknya untuk kopi arabica orang mengambil sekitar 10 gram bubuk kopi (atau dua sendok makan munjung) untuk dicampurkan dengan sekitar 150 mililiter air mendidih ( sekitar satu cangkir/mug), aduk-aduk dengan sendok, diamkan sebentar (1-4 menit) kemudian disaring dengan coffee filter paper atau dengan French press (orang Amerika menyebutnya ‘coffee plunger’). Untuk kopi varietas robusta, karena kandungan kafeinnya lebih banyak, alias umumnya lebih pahit, dianjurkan hanya sekitar separuhnya atau lima gram atau satu sendok makan munjung. Jika ingin lebih kental, ya tinggal tambah lagi seperlunya.

Kalau punya sebanyak setengah kilogram atau 500 gr kopi arabica, dengan demikian, dapat disedu sekitar 50 cangkir. Jika setiap hari orang minum dua kali (pagi dan sore, misalnya), maka orang tersebut akan menghabiskan dalam waktu 25 hari, bukan? Untuk kopi robusta, bisa mencapai 50 hari. Wah, lama juga kan.. dan irit, lebih murah, tapi juga lebih beracun ..

penyaring kopi, umumnya berbahas plastik,
dengan penyaring berbahan kertas;
dibuang sekali pakai
homebrewunderground.com







Kertas alamiah untuk menyaring kopi -- webstaurantstore.com












Tapi perlu diingat lho bahwa pada umumnya kopi robusta itu lebih rendah mutunya, sehingga para penikmat kopi yang beneran biasanya kurang menyukainya, kecuali mengandung kafein lebih tinggi. Kandungan kafein pada kopi robusta nyaris mencapai dua kali lipat dari kopi arabica. Harga kopi arabica juga pada umumnya lebih mahal.

Rina,

Untuk pertanyaanmu yang kedua, saya merasa itu agak aneh, karena untuk minum kopi, bagaimana pun orang harus menggoreng atau menyangrainya terlebih dahulu, lalu menggilingnya, baru kemudian menyedunya. Terkait dengan pertanyaanmu itu, duduk masalahnya bukanlah atau ini atau itu, karena kedua hal itu (menyangrai dan menggiling) memang harus dilakukan sebelum minum kopi jika orang mempersiapkan sendiri semua prosesnya. Itu sebabnya ada profesi jadi barrista.

cikopi.com
Barangkali pertanyaanmu itu sebenarnya adalah begini, “Saya ingin menghadiahkan kopi kepada seorang teman saya yang pecinta kopi di Amerika Serikat. Apakah sebaiknya saya membawa kopi (tersangrai) yang sudah digiling atau kopi (yang sudah disangrai) tapi belum digiling?”

Kalau benar ini pertanyaan yang kaumaksudkan, barangkali saya bisa menjawab lebih jelas, sekarang. Tapi sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu diingat bahwa aroma kopi pada umumnya mulai ‘beredar’ secara intensif (tapi sekaligus saat itulah permulaan dari aroma kopi memudar..) terutama ketika digiling dan sesudahnya atau seterusnya dalam hitungan menit. Barangkali (hanya) sampai setengah jam .. Aroma kopi yang sesungguhnya tak akan bertahan (sangat) lama. Karenanya, jika orang ingin menikmati kopi yang sejati (aroma semerbak dengan citarasa yang kaya), dianjurkan hanya menggiling ketika hendak menyedu. Dengan mencampur bubuk kopi yang baru saja digiling ke dalam air panas, aroma kopi akan semakin intensif terurai bersamaan dengan citarasa yang dikandungnya. Dan sensasi itu hanya akan berlangsung selama air masih tetap panas berikut uapnya mengepul. Bersamaan dengan mendinginnya air, maka sensasi optimal dari kopi juga memudar dan kemudian hilang .. Karenanya, dapat difahami mengapa rumah-rumah kopi upmarket itu berlomba untuk menghadirkan sajian kopi dalam bentuk yang segar (fresh) ..

Catatan: Untuk kopi tersangrai yang sudah (terlanjur) digiling atau bubuk kopi —pada hemat saya, ini adalah kebiasaan buruk orang Indonesia yang umumnya kurang mampu mengapresiasi hasil bumi kopi— biasanya juga dianjurkan untuk menyimpan baik-baik bubuk kopi itu dalam wadah yang ditutup rapat-rapat. Tapi, pertama, anjuran ini pada hematnya adalah sia-sia, karena kopi sudah hancur tapi kok masih juga mau dilakukan daya upaya menyimpan-nyimpan. Kedua, bukankah sesungguhnya menggiling kopi itu sangat mudah, tak sampai setengah menit, tak beda dengan menggiling kacang sebelum bikin sambel kacang, atau bumbu lain dalam kegiatan masak-memasak yang ringan?? Kebiasaan buruk ini terus saja dilakukan kebanyakan orang Indonesia juga karena dilatarbelakangi oleh preferensi orang pada yang instan sih .. yang sayangnya sudah sangat membudaya dalam masyarakat kita, sehingga sulit diubah.

Lomba jadi barrista di Jakarta -- detik.com












Nah, kembali ke pertanyaanmu itu, jika teman yang hendak kauberi hadiah kopi itu adalah seseorang yang mengetahui semua prasyarat minum kopi ini, maka dia akan suka dan senang jika kau hadiahkan kepadanya kopi biji yang sudah disangrai tapi belum digiling (roasted coffee beans). Maksudnya, dia akan menggiling sendiri seperlunya, kemudian cepat-cepat menyedunya untuk menikmati sedap tidaknya kopi yang kauhadiahkan kepadanya.

Jika temanmu itu tak terlalu peduli pada kopi atau semua ‘keribetan’-nya (saya tak merasakan keribetan itu lho..), atau hanya amatiran penikmat kopi, atau hanya minum uenak dengan cara pergi dan diladeni di rumah-rumah kopi, maka ya kiranya dia malah akan kebingungan jika kauhadiahkan kopi tersangrai tapi belum digiling. Pada umumnya penjual kopi di Amerika Serikat (termasuk di supermarket) menyediakan sarana penggilingan. Para pembeli diberi pilihan untuk menggiling sendiri atau langsung dibawa ke rumah untuk digiling pada saat dia mau menyedu (supaya aroma tak begitu saja langsung pudar). Artinya, dia memiliki mesin penggiling sendiri di tempat tinggalnya. Di Indonesia pun sekarang ada banyak penggiling listrik untuk ukuran rumah tangga. Atau bahkan bisa menggunakan alat grinder (penggiling biji-bijian atau bumbu) yang tersedia dalam satu set perangkat ‘blender’ (merk Miyako, misalnya) yang biasanya dimiliki oleh kebanyakan keluarga-keluarga di Indonesia, apalagi di Amerika (kalau tak punya, bisa pinjam tetangga ‘kali).

Jika temanmu itu suka pada kopi tetapi belum sampai terpikir menggiling sendiri, seandainya dia suka, barangkali bagus jika kau hadiahkan kepadanya kopi tersangrai tapi belum digiling, tapi sekaligus kauusulkan kepadanya untuk menggunakan grinder dari dapurnya untuk menggiling sendiri sebelum menyedu. Sudah sangat umum pula orang di Amerika menggunakan kertas penyaring (coffee filter paper) sebelum minum kopi, atau yang lebih mudah dan kiranya juga banyak tersedia adalah menggunakan coffee plunger atau French press. Saya sendiri bahkan tempo hari menggunakan saringan tahu untuk menyaring seduan kopi dari biji-biji tersangrai yang baru saja saya giling sendiri. Mudah kok .. Masalahnya apakah orang memang memiliki latarbelakang yang cukup untuk mengapresiasi kopi hasil bumi petani (miskin) itu ..

Kemudian, terkait dengan sangrai-menyangrai atau goreng-menggoreng kopi yang tak menggunakan minyak tapi secara langsung itu, kiranya merupakan ketrampilan atau kesenian dan hobby atau malah merupakan pekerjaan atau profesi yang lebih serius lagi .. Pada umumya warga masyarakat mana pun tidak terpikir atau tak sempat lagi atau tak mau sangat repot-repot sampai perlu menyangrai sendiri, seperti yang dilakukan ibu-ibu di desa untuk menyenangkan suami-suami mereka yang suka minum kopi atau bahkan diri mereka sendiri, hehe ..

Kopi beras yang ditawarkan
oleh sweetmarias.com
Bisa dibeli di pasar tradisional,
terutama di daerah.































Kalau teman yang akan kauhadiahi kopi itu adalah pencinta kopi sampai punya hobby menyangrai kopi, maka tentunya dia akan senang jika kaubawa biji-biji kopi yang belum disangrai atau coffee green beans, yang bisa jadi tersedia di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Orang Indonesia sering menyebutnya ‘kopi beras’. Di Amerika tersedia misalnya di sweetmarias.com. Tapi sejauh ini saya sulit menemukan ‘kopi beras’ di pasar-pasar tradisional atau bahkan juga di supermarket atau hypermarket di Jakarta. Langka orang di Jakarta punya hobby atau melakukan sangrai kopi beras. Di desa pun juga condong menghilang dengan merebaknya sachettes kopi instan itu. Menyangrai kopi sudah dipandang sebagai kegiatan orang rada kurang kerjaan untuk ukuran rumah tangga .. Benar ga?

Tapi, untuk lokasi yang sedikit lebih dekat dari Jakarta, ada yang ceritera pada saya bahwa kopi beras dapat dibeli di pasar tradisional di Depok atau di Bekasi .. Tapi saya belum sempat meluangkan waktu untuk memeriksanya atau malah agak enggan .. Mengapa saya agak enggan? Karena, umumnya sulit dipastikan bahwa kopi-kopi beras itu memang merupakan biji-biji kopi pilihan/terpilih yang enak rasanya jika disangrai .. Saya lebih percaya pada rekan-rekan pendamping petani di desa atau di tingkat kabupaten yang menjadi partner kerja kita, karena kepada mereka saya bisa minta tolong untuk memesan dari para petaninya sendiri khusus kopi-kopi merah tua alias matang di pohon tapi dengan biaya tenaga yang telah kita tambah karena kerepotan sebagai dampak dari permintaan saya itu .. hehe ... Begitulah ceriteranya.

Sekarang, tinggal kau pilih sendiri 'prosedur' mana yang kaukira paling sesuai untuk temanmu itu .. Tanyakanlah kepadanya terlebih dahulu .. daripada kecewa di belakang. Kami akan mencoba memenuhi permintaanmu. Apalagi kopi yang kaupesan ini akan kaubawa jauh-jauh dari Indonesia ke Amerika Serikat .. di balik bola bumi belahan kita ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar