Ini pendapat dari Lindsay St. Claire, Robert C. Hayward and Peter J. Rogers yang memuat hasil penelitian mereka dalam bidang psikologi sosial terapan (Journal of Applied Social Psychology, Volume 40, Issue 12, pages 3106–3129, December 2010, baru saja terbit).
Para peneliti itu tak bisa memastikan persis apa penyebabnya. Tapi mereka menduga, ini ada kaitannya dengan perbedaan karakter antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih condong berperilaku keras atau menanggapi dengan respons ‘melarikan diri’. Sementara perempuan lebih condong ‘merawat dan berteman’.
Tapi para peneliti itu juga menambahkan komentarnya bahwa jika hasil riset ini benar adanya, maka sesungguhnya ada dampak global dari minum kopi yang selama ini tak disadari. Berbagai keputusan yang mempengaruhi sejarah dunia sesungguhnya lebih banyak diambil oleh laki-laki. Siapa mau membantah bahwa masih berlaku sampai sekarang ini juga? Padahal laki-laki lebih banyak berespons kurang positif jika minum kopi tapi dalam keadaan stress pekerjaan.
Dan bukankah kopi juga merupakan minuman yang paling meluas dikonsumsi manusia di dunia dalam sejarah, dan lebih condong diminum oleh laki-laki? Warung-warung kopi kampung kita nyaris tak keliru lebih berciri didominasi laki-laki, kan? Ingat Napoleon, Beethoven, banyak presiden republik mana pun ..
Acuan
- Coffee helps women cope with stressful meetings but has the opposite effect on men
- Interactive Effects of Caffeine Consumption and Stressful Circumstances on Components of Stress: Caffeine Makes Men Less, But Women More Effective as Partners Under Stress, by Lindsay St. Claire,†, Robert C. Hayward, Peter J. Rogers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar